11/16/2020

KPOP Nowadays in Indonesia

November 16, 2020 0

 


Industri hiburan Korea saat ini sedang ada di masa-masa berjayanya. Seluruh insan dari yang muda hingga tua, perempuan atau laki-laki, pelajar atau bahkan ibu rumah tangga seakan terbius oleh keindahan visual yang disuguhkan oleh industri ini. Seluruh aspek saat ini rasanya tidak afdhol apabila tidak dikaitkan dengan Korea. Entah itu musiknya, dramanya, filmnya, dll. Lihat saja, banyak acara TV Indonesia saat ini yang sengaja memasukkan unsur Korea untuk acaranya, bahkan secara eksklusif menayangkan full drama Korea. Tidak ketinggalan Trans Media yang resmi menjalin kerja sama dengan one of the BIG THREE AGENCY in Korea, SM Entertainment sejak 2018. WOW!! That’s why artis-artis SM akhir-akhir ini dengan mudahnya menjadi bintang iklan produk Indonesia, seperti Siwon untuk iklan Mie Sedap, lalu Group Way V untuk iklan produk Neo Coffee, hingga grup NCT untuk iklan produk minuman NIU Green Tea.  You see that?! Dulu, sepertinya untuk mengundang satu artis atau grup SM untuk konser di Indonesia susah sekali. Kok, tau? Yup, karena aku adalah seorang KPOP Lovers dari tahun 2010, hehehe.


Dimulai dari Drama Korea berjudul Boys Before Flower yang ketika tahun 2010 tayang di Indosiar, sudah dapat diprediksi bahwa aku sebagai anak SMP kala itu sangat terpesona dengan paras yang dimiliki para pemainnya, baik yang pria maupun yang wanita. Namun tetap, pandanganku saat itu hanya fokus pada bintang Korea yang sampai tahun 2020 ini masih banyak sekali digandrungi oleh masyarakat, tidak lain tidak bukan, the one and only Lee Minho. I mean, who on earth doesn’t know him? I bet everyone know him, unless they don’t have a TV. Bahkan saat ini pun Lee Minho bisa terus kita lihat wajahnya di TV-TV Nasional Indonesia, bukan karena dramanya tayang di TV Indonesia, melainkan karena ia adalah Brand Ambassador salah satu E-commerce terbesar, yaitu Lazada, yang setiap hari iklannya tidak pernah absen. Menarik, bukan? Jaman dahulu, pernahkah kalian terpikir bahwa bintang-bintang bersinar Korea akan sering berlalu lalang di TV nasional kita? Aku sendiri pun tidak.


Beberapa tahun ke belakang ini, memang perkembangan e-commerce di Indonesia juga sedang marak-maraknya, dan aku pikir ke depannya pasti akan jauh lebih berkembang dan semakin maju. Mengingat betapa dimanjakannya para customers dengan segala macam fitur yang mereka sediakan. Tidak lupa juga dengan diskon yang hampir setiap bulan pasti ada diskon besar-besaran, hingga program flash sale yang dalam satu hari bisa sampai 5 kali sesi flash sale. WOW!! Kemudahan bertransaksi yang juga kian mudah, hingga layanan antar paket dalam 24 jam makin membuat para customers tidak bisa lepas dari aplikasi-aplikasi e-commerce di gadgetnya masing-masing. So, apa hubungan antara e-commerce dengan industri hiburan Korea?


Dikutip dari lifestyle.kompas.com, survei terbaru lembaga riset Snapcart di Januari 2018 mengungkapkan bahwa generasi milenial menjadi pembelanja terbanyak di bidang e-commerce yakni sebanyak 50% (25-34 tahun), dengan mayoritas konsumen berdasarkan gender adalah wanita dengan jummlah mencapai 65%. Jika digabung dengan generasi Z (15-24 tahun) maka jumlah pembelanja dari generasi muda mencapai sekitar 80 persen. Selanjutnya, mengutip dari laman Line Today, Survei yang dilakukan The Fandom for Idols menyebutkan, penggemar K-Pop di Indonesia didominasi usia 15-35 tahun. Jadi, sudah bisakah kalian mengambil kesimpulan dari ke dua hal tersebut?


Yup, dengan jenjang usia pembelanja e-commerce terbanyak dan rentan usia penggemar Kpop yang hampir sama, maka hal ini yang kemudian dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan e-commerce untuk promosi dengan hal-hal berbau KPOP. Tidak main-main promosi yang mereka lakukan untuk menarik pasar konsumen milenial. Dapat dikatakan bahwa merka berlomba-lomba satu sama lain dengan menghadirkan artis-artis Kpop terkenal untuk mempromosikan e-commerce­nya. Dari mulai Tokopedia yang menggandeng Grup terbesar di Korea bahkan di dunia, BTS untuk menjadi BA mereka. Dilansir dari Naver, sampai September 2017, jika ingin kontrak BTS selama 1 tahun sebagai model sebuah produk, perusahaan harus mengocek 900 juta won (Rp 10,7 miliar). Kini harga BTS sebagai brand ambassador diprediksi mencapai 1,5 miliar won (Rp 17,8 miliar). Can you imagine that? Selain BTS, Tokopedia juga menghadirkan Twice, Secret Number, Itzy, dan Treasure dalam kesempatan yang berbeda. Dan dalam waktu dekat ini, sebagaimana telah diumumkan di laman twitternya,  Tokopedia juga akan kedatangan Girl Group Blackpink!!


Tidak mau kalah dari Tokopedia, e-commerce Shopee juga tidak ketinggalan turut mendatangkan idol Kpop. Pada tahun 2018, dalam rangka mmerayakan ulang tahun ke-3, Shopee berhasil menggaet Blackpink untuk hadir. Lalu idol Kpop lainnya yang pernah digandeng oleh Shopee di antaranya adalah Red Velvet, GOT7, Itzy, dan Gfriend. Serta yang baru-baru ini masih ada di iklannya di TV, yaitu Stray kids.


Nah, yang baru-baru ini muncul di iklan, dan sudah aku bahas sedikit juga di paragraf sebelumnya, yaitu ada Lazada yang mendapuk Lee Minho sebagai Regional Brand Ambassador. Berbeda dengan e-commerce lain yang mengundang boy atau girl group, Lazada maju dengan menggandeng aktor tampan tersebut. Sukses di setiap drama yang dimainkan, serta skill aktingnya yang sudah tidak perlu diragukan lagi, aku yakin dapat menjadi penarik para konsumen untuk menggunakan Lazada.  


Aku sebagai seorang penggemar Kpop sejak 2010, (buktinya ada di bagian old post aku di blog ini. Xoxo) terus terang kaget dan gak nyangka bahwa Kpop akan menjadi sebesar dan se-berpengaruh ini di Indonesia bahkan di dunia. Banyak sekali orang yang skeptis dengan para penggemar Kpop, atau kepada idol Kpop itu sendiri. Terlebih dengan anggapan “plastic surgery” yang ditujukan kepada mereka, dan anggapan-anggapan lain yang sangat tidak pantas . Kalau memang seperti itu, mengapa industri Kpop kian hari justru kian meroket?


Selanjutnya akan aku bahas di sini, yaaaa.

11/15/2020

1.3 I Learn A Lot

November 15, 2020 0


Hipwee


Let's Continue The Story

Total aku bekerja di pabrik sebagai operator di pabrik hanya 6 bulan. Terhitung dari bulan Februari hingga Agustus 2015. Jobdesk aku di sana ganti-ganti, lho. Jadi aku banyak keahlian xixixi. Jobdesk aku antara lain membersihkan layar LCD kamera (pabrik tsb memproduksi kamera) yang belum dirakit, dan masih berbentuk selembar layar LCD saja. Wah, kalau belum terbiasa itu rumit sekali, tidak asal membersihkan. Kalian coba lihat layar-layar barang elektronik kalian ketika baru di-unboxing­. Kinclong banget, kan? Nah, itu bersihinnya ada tekhniknya. So it’s a little bit hard at first for me.


Jobdesk lainnya ialah merakit komponen-komponen kamera. Mulai dari pasang baut, serta komponen-komponen kecil lainnya yang kalau gak teliti, dan komponennya jatuh, maka akan sulit dicari lagi, hehehe. Selanjutnya aku juga pernah ada di bagian di mana program di masukkan ke dalam kamera. Program yang ada di dalam kamera itu, lho. Dan jobdesk terakhir yang pernah aku lakukan adalah packing. And I think packing division at that time was the best division I’ve ever felt.  Bagian packing adalah bagian paling akhir dari keseluruhan proses perakitan sebuah kamera. Kalau di pabrik ini, bagian packing tidak tergabung dengan bagian lainnya, tetapi tetap satu lingkungan. Di sini aku paling suka bercanda, tetapi tetap fokus, ya. Di sini juga aku paling sering ketawa karena seniornya juga seru. Hehehe. Jadi itulah beberapa keahlian yang aku dapat di pabrik.


Apa yang menurut kalian bisa dipelajari dari jobdesk-jobdesk tersebut di atas? Kalau menurutku, yang paling diasah sekalin skill adalah kesabaran dan kecepatan, serta manajemen waktu. Semakin lama kita melakukan satu pekerjaan, maka yang lainnya akan menyusul, sementara kita keteteran dan stuck. Kecepatan juga tidak akan berguna apabila kita mengesampingkan kerapihan serta ketelitian. Jadi, semuanya harus seimbang hingga menghasilkan sebuah produk yang unggul. itulah sedikit pelajaran hidup yang bisa diambil dari pekerjaan aku sebagai operator produksi. It was so much fun.


Nah, ada satu hal penting yang paling paling paling aku sukai dari pabrik ini. Jaman sekarang ini, even di perkantoran sekalipun, aku rasa jarang, ya yang menyediakan perpustakaan gratis untuk para karyawannya. Tapi di sini enggak. Pabrik ini ada perpustakaannya. Senang banget aku saat itu. Aku ini hobi baca. Baca buku apa aja yang menarik, siapapun pengarangnya, apapun genrenya, kalau buatku itu menarik, aku akan habiskan waktuku untuk baca. Di perpustakaan pabrik ini, aku sering sekali pinjam buku. Dan salah satu buku yang paling keren menurut aku yang aku temui di perpustakaan ini adalah novel dengan judul Perfume, The Story of an Exotic Murderer. Sudah keliatan, ya dari judulnya itu novel tentang apa. Sebelumnya aku belum pernah tau novel ini, tapi dengan judul yang seru, dan klaim International Bestseller di cover buku, serta sedikit baca cerita di halman depannya, menurutku itu novel yang menarik, dan aku putuskan untuk bawa pulang. Untuk ceritanya seperti apa, mungkin telah banyak review dari para pembaca lain, tapi kapan-kapan aku bakal nulis di sini.


11/10/2020

Selamat Hari Pahlawan

November 10, 2020 0

 

Kaskus

Selamat Hari Pahlawan Nasional.

Berhubung hari ini adalah hari pahlawan di Indonesia, mari kita apresiasi sejenak perjuangan pahlawan-pahlawan kita dahulu ketika menjadi pejuang kemerdekaan Indonesia, yang rela mempertaruhkan nyawanya untuk Indonesia. Apabila mereka tidak berani berjuang, belum tentu hari ini kita sudah merdeka, lho. Hehehe. Kita doakan semoga semua pejuang diberi tempat yang paling baik di sisi Allah SWT.


So let’s talk about pahlawan. Aku bukan siswa IPS yang mempelajari sejarah lebih detail di SMA, karena aku anak SMK. Aku juga bukan mahasiswa jurusan sejarah di kampus dulu. Jadi aku akan bicara pahlawan dari sisi lain. Pahlawan bagiku bukan hanya mereka yang memperjuangkan Indonesia, tetapi banyaj juga pahlawan-pahlawan masa kini yang rela mengabdikan pikiran, bahkan hidupnya untuk keluarga, kerabat, serta masyarakat sehingga tercipta kehidupan yang lebih baik dan sejahtera.


Buatku, pahlawan yang paling berjasa bagi hidupku adalah orang tua. Yup, bapak dan ibu juga seorang pahlawan. Mereka mempertaruhkan seluruh hidupnya untukku, anak satu-satunya. Sifat galak mereka kadang kala memang membuatku pusing(maaf pak, bu, hehe), tetapi semuanya dilakukan pasti dengan alasan untuk menjagaku dan mengarahkanku ke hal-hal yang baik. Dapatkah kita membalas jasa keduanya? Sekalipun harta yang kita berikan setinggi gunung, seluas langit dan lautan, tidak akan bisa menyamai seluruh peluh yang menetes dari dahinya demi membahagiakan anaknya.


Yang bisa dilakukan oleh seorang anak hanya berbakti, muliakan orang tua, dan membuatnya bahagia. Sayangnya, di titik ini, aku belum bisa membuat mereka bangga. Namun aku harap gelar sarjana yang telah aku raih dapat membuat mereka bangga dan tidak merasa sia-sia telah melahirkan aku ke dunia. Sekarang, waktunya aku berjuang demi melihat ibu dan bapak bahagia dengan segala keberhasilan yang akan aku raih. Aku percaya di setiap doa mereka, namaku selalu disebut. Karena aku tahu mereka berdua sayang kepada aku.


Ibu dan Bapak, you are my real heroooo.   


Kalau kalian, siapa pahlawan di hidup kalian? Apakah sudah kalian membalas semua jasa-jasanya? Yuk kita terus semangat untuk selalu memberikan yang terbaik bagi mereka.


Sekali lagi selamat hari pahlawan, ya.


Nov, 10th 2020


1.2 It doesn't like what I thought before

November 10, 2020 0

 

Aliansikartun


Hello There. Back again with Citaaaa.

Sebenernya aku pengen deh nulis pakai bahasa Inggris full. Tapi masih belum percaya diri. Tapi kapan-kapan akun bakal coba nulis pakai full English. Xoxo


Lanjut ke topik ya. So, pekerjaan pertama yang aku dapatkan adalah menjadi seorang Operator Produksi dipabrik. Tapi aku harap jangan ada yang judge aku gimana-gimana, karena apa yang sebelumnya aku pikirin itu, adalah pikiran seorang remaja baru mau gede, yang berharap perjalanan hidupnya mulus seperti jalan tol. Saat itu aku belum merasakan struggle yang betul-betul bikin aku kepikiran sampai gak bisa tidur, jadi aku maunya hidupku lurus rus rus aja gitu. Tapi nyatanya, Booom!!!


Oke, keputusan aku untuk ngambil pekerjaan sebagai Operator Produksi di salah satu pabrik di daerah Cimanggis, Depok adalah dengan alasan bahwa aku udah gak punya waktu lagi untuk nunggu. Dari bulan September, bulan pertama aku kuliah, sampai Maret tahun depannya lagi itu bukan waktu yang sebentar. Ketika itu aku berpikir bahwa aku sudah sekuat tenaga mencari pekerjaan kemana-mana. Ditemani bapakku naik motor Supra merahnya, setiap aku dapat info lowongan kerja, bapak pasti nemenin. Beliau ini sudah pensiun, percis di tahun aku lulus sekolah, hanya dapat uang pesangon, sehingga aku harus bayar kuliahku sendiri (meskipun uang pendaftaran dibayarkan oleh bapak). Kalau sampai ketika waktu untuk bayaran aku belum dapat kerja, lalu gimana caranya aku lanjut kuliah? Itulah alasan paling utama kenapa aku terima menjadi seorang operator produksi.


Apakah lantas aku jadi tidak sepenuh hati bekerja sebagai operator produksi? Jawabannya adalah tidak. Ketika aku akhirnya sudah mulai bekerja, bekerja sambil berdiri, kejar target, kerja sampai pagi apabila dapat shift malam, itu memang betul aku rasakan. Ada satu dari beberapa hal yang aku syukuri, bahwa aku kerja tidak di tempat panas xixi. Pabrik tempat aku kerja untungnya ber-AC, teman-teman, jadi aku ga akan kepasan. Bekerja di pabrik sangatlah menyenangkan. Aku banyak dapat insight baru, aku dapat persepsi baru, serta ilmu baru, oiya dan tidak lupa juga teman baru. Aku baru tahu bahwa yang sedang lanjut kuliah bukan hanya aku, tapi banyak. Kita ada di situasi yang sama. Lalu background teman-temmanku yang lain, ada yang baru lulus juga, ada yang sudah mau menikah, ada yang ini, ada yang itu, sangat beragam.


Dari sini aku sadar, bahwa pekerjaan ataupun setiap kegiatan apapun yang kita lakukan dengan hati yang ikhlas, bahagia, dan tanpa beban, semuanya akan berubah menjadi menyenangkan. So, jangan takut untuk memulai suatu hal yang menurutmu adalah hal yang “buruk”, padahal nyatanya tidak sama sekali.


Next post...


1.1 Kenyataan Tak Seindah Harapan

November 10, 2020 0

 

vemale.com

Hello

Aku percaya bahwa setiap orang pasti memiliki impiannya masing-masing. Impian untuk menjadi dokter, impian menikah di Disneyland, impian bekerja di NASA, dsb. Namun, pernahkah kalian bermimpi atau bercita-cita menjadi seorang operator produksi? Aku tebak, sepertinya tidak ada satu orang pun yang memiliki cita-cita menjadi operator produksi. Operator produksi yang biasanya bekerja di pabrik, yang di mata orang banyak adalah pekerjaan kasar, pekerjaan yang tidak membutuhkan skill khusus, bekerja di ruangan panas, bekerja sambil berdiri, harus kejar target, kerja dengan shift sampai pagi, dll. Intinya, pekerjaan yang menjadi alternatif paling akhir bagi sebagian orang untuk mencari uang. Sejujurnya, dengan kerendahan hati aku, ketika aku baru saja lulus SMK, lalu memutuskan untuk kuliah sambil bekerja, hal pertama yang ada dalam pikiranku adalah aku mau kerja di belakang komputer. Terlalu tinggi? Tidak kok, banyak orang yang seperti itu. Kenapa aku berani bilang seperti itu, karena aku rasa aku memiliki skill. Yup, skill, kemampuan. Tapi apakah dengan hanya kemampuan yang aku miliki lalu akan akan dengan mudah mendapatkan pekerjaan sesuai dengan kemauanku? Jawabannya tentu saja tidak. Banyak sekali faktor yang harus kita miliki selain skill, untuk mendapatkan apa yang kita inginkan, di antaranya usaha, kerja keras, berdoa, tawakal, dan tidak ketinggalan orang dalam hehehe.


Setelah lulus sekolah, dengan background pendidikan aku yang berhubungan dengan komputer, ditambah aku lulus dari sekolah favorit, aku sempat memiliki ekspektasi yang sangat tinggi ketika itu. Dengan rasa percaya diri, setelah berdiskusi dengan orang tua, aku memutuskan untuk langsung daftar kuliah kelas karyawan, agar tidak ada gap, serta dapat lulus dengan lebih cepat, dengan rencana setelahnya yaitu mencari pekerjaan, mendapatkan pekerjaan, lalu kuliah dengan biaya sendiri hingga lulus.


Nyatanya? Kenyataan tak seindah harapan. Setelah aku mulai masuk kuliah di semester pertama, aku belum juga mendapatkan pekerjaan. Apakah aku menyerah? Oh tentu saja tidak. Aku adalah orang yang tidak mau merusak segala rencana yang telah dipikirkan matang-matang sejak awal. Aku mulai masuk kuliah di bulan Agustus/September 2014. Dan perkerjaan pertama aku dapatkan di tahun 2015, bulan Februari. Kalian tau apa pekerjaan pertama yang aku dapat ketika itu? Tepat sekali. Operator Produksi di pabrik.


Next post…