3/18/2020

World Post Graduate Expo Hadirkan Universitas Terbaik

March 18, 2020 0



Jakarta, 13 Mei 2018 - MSW Global bekerjasama dengan Kemenristekdikti menyelenggarakan World Post Graduate Expo pada tanggal 12-13 Mei 2018. Bertempat di JCC (Jakarta Convention Center),  penyelenggara mengundang perwakilan Universitas terbaik dari 14 Negara. 


Pameran ini dibuka oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi Rpublik Indonesia (Ristekdikti) Prof. H. Mohammad Nasir beserta jajarannya pada Tanggal 12 Mei 2018. 


MSW Global sendiri adalah sebuah perusahaan pemasaran dan Public Relations, yang bisa menjadi saluran ke berbagai industri di Indonesia, khususnya pendidikan. Anastasia Sri selaku Direktur Operasional MSW Global mengatakan bahwa World Graduate Expo ini sudah diselenggarakan dua kali. 


“Ini merupakan pameran kami yang kedua kalinya. Pasca Sarjana. Kalo untuk pameran World Education Expo sendiri, itu kita setahun ada empat kali. Tapi kita bagi-bagi yah¸ ada yang keseluruhan dari S1, S2, S3. Ada yang khusus S2, S3, ada yang untuk anak-anak. Seperti itu,” ungkapnya.


Terdapat 80 Institusi yang dapat menjadi wadah bagi para lulusana Sarjana yang ingin melanjutkan pendidikan S2. Dari lokal diantaranya terdapat Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Terbuka, Universitas Trisakti, London School of Public Relations, Institusi seperti Spada Indonesia (Sistem Pembelajaran Daring Indonesia) dan masih banyak lagi. 


Sedangkan untuk Institusi Internasional, terdapat European Union (Eropa), Campus France (Prancis), Study in Sweden (Swedia), Embassy Ireland, Nottingham University (United Kingdom) serta masih banyak lagi instutisi internasional lainnya. 


Nurul, salah seorang pengunjung mengaku mendatangi pameran karena berniat meneruskan S2 di luar Negeri. “Emang ada niatan (lanjut S2). Mudah-mudahan pengennya sih di UK. Kebetulan ada beberapa institusi dari UK. Sekalian pengen tanya-tanya siapa tau ada kesempatan,” tutur Nurul lulusan S1 Universitas Trisakti.



Untuk Negara yang paling diminati oleh calon mahasiswa S2, penyelenggara sendiri tidak bisa menyimpulkan karena setiap calon S2 pasti mempunyai kriteria kampusnya sendiri-sendiri.


“Saya gabisa bilang satu Negara ya karena semuanya rata-rata menyebar, gitu kan. Orang Indonesia kan biasanya ke Australi, UK, US. Sekarang yang di pameran ini kalo kita lihat ada aja. Swedia, Irlandia. Jadi susah untuk nentuin mana yang paling diminati,” ujar Sri.


Selain pameran institusi untuk Pascasarjana, terdapat pula beberapa seminar yang diselenggarakan khusus untuk para calon Mahasiswa S2. Salah satunya adalah Seminar berjudul “Peluang Besar Dalam Industri Penerbangan Global. Terbang Perdana N219 adalah Awal Bangkitnya Kembali Industri Penerbangan” dengan speaker Mr Agus Ariwibowo - Head of National Transport Aircraft Development Program. 


Terdapat pula Tes Simulasi IELTS (International English Language Testing System). IELTS adalah uji coba kemampuan berbahasa Inggris yang diselenggarakan bersama oleh Universitas Cambridge, British Council dan IDP Education Australia. Uji coba ini gratis dan dibuka untuk umum. 



Menurut Sri, tujuan diadakannya pameran pendidikan Pasca Sarjana ini adalah untuk memberikan informasi pada mahasiswa, pelajar dan peminat S2, S3 yang ada di Indonesia untuk melanjutkan pendidikannya yang lebih tinggi. Tidak perlu ke luar Negeri, tergantung pilihan masing-masing calon mahasiswa S2, S3, karena pendidikan Indonesia belum tentu tidak sebagus di luar.

*cnw*

3/17/2020

Dua Wahana Baru PP-IPTEK

March 17, 2020 0

Gedung PP-IPTEK TMII (6/5) (foto by Cita)


Jakarta, 6 Mei 2018 - Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi atau PP-IPTEK yang berlokasi di Komplek Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur memiliki dua wahana baru yaitu Self Blancing Wheels dan Stereo Visual. 


Peluncuran dua wahana baru ini bertepatan dengan hari jadi PP-IPTEK yang ke-27 dan diluncurkan dalam acara Indonesia Science Day (ISD) yang telah berlangsung pada tanggal 20 sampai 22 April 2018. 


“Dua wahana baru ini diresmikan langsung oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Bapak Muhamamad Nasir. Sekarang wahana Self Balancing ada di lantai dasar, kalo Stereo Visualnya di lantai dua,” ujar agnes salah seorang pemandu di PP Iptek. 


Wahana Stereo Visual bertema pada penglihatan stereo manusia yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada pengunjung tentang teknolofi visual. Wahana ini terdiri atas 24 peragaan.



“Peragaan favorit di wahana ini sih karena Studio SD Misconception-nya belum nyala ya paling ini sih. Kacamata 3D. Gambar ikannya awalnya 2D biasa. Cuman pas pake kacamata jadi kayak liat asli. Spele sih ya. Tapi ya suka aja gitu,” tutur Agung salah seorang pengunjung wahana stereo visual.


Wahana Self Balancing Wheels adalah alat peraga transportasi persinal beroda satu atau lebih dengan menggunakan teknologi elektronik pintar untuk mengatur keseimbangan orang yang menungganginya. 


“Saat ini sebenarnya wahana tersebut sudah aktif dan dibuka untuk pengunjung PP Iptek. Namun, untuk hari ini wahana Self Balancing Wheels tidak dibuka karena alat peraganya sedang dibawa keluar,” ujar Dani, pemandu PP-IPTEK.


Bertepatan dengan diselenggarakannya Indonesia Science Day, sebenarnya ISD sendiri adalah ajang untuk penemuan riset dan inovasi yang telah dilakukan oleh berbagain perguruan tinggi, lembaga litbang, dan indusri di Indonesia kepada masyarakat. 


Lanjut Dani mengatakan “ISD kemarin itu ada beberapa program sains, diantarnya yang saya ingat ada kompetensi sains, pelatihan sains, talkshow, ada pertunjukan sains interaktif seperti Puppet Show, Robo Soccer Show, Water Rocket Show dan masih banyak lagi.”


Rendi, salah seorang pengunjung mengaku tertarik berkunjung ke PP-IPTEK. “Tertarik banget si. Soalnya  saya SMA jurusan IPA dan emang dari dulu suka sama sains. Pengen banget nyoba semua wahananya. Tapi sayang yang Self Balancing Wheels lagi ditutup ya jadi coba yang lain aja,” tuturnya. 


Agnes selaku pemandu berharap dengan adanya wahana baru, pengunjung PP-IPTEK semakin bertambah. 

“Harapannya ya semoga PP-IPTEK makin banyak pengunjungnya, karena emang menarik banget ya. Buat yang ga begitu suka sains juga pasti ga akan bosan berkunjung kesini. Tiket juga gak mahal ya. Jadi cukup worth it,” ujar Agnes.


Kehadiran dua wahana baru ini menambah jumlah koleksi alat peraga ilmu pengetahuan PP-IPTEK yang sudah mencapai 400 lebih dan bisa dimainkan ana-anak dengan tujuan agar mereka tertarik mendalami sains serta menambah  ilmu pengetahuan setiap pengunjung. 

*cnw*







3/15/2020

Record Store Day Kota Bogor 2018

March 15, 2020 0

Record Store Day Bogor 2018 - (Foto: Instagram)



Bogor, 29 April 2018Record Store Day merupakan ajang apresiasi bagi musik independent dan ajang untuk jual beli rekaman fisik bagi para musisi independent. Record Store Day sendiri jatuh pada tanggal 21 April setiap tahunnya di seluruh dunia, dan pada tahun ini, beberapa kota besar di Indonesia menggelar Record Store Day termasuk Kota Bogor yang digelar pada 29 April di Bogor Botani Square. (29/4)


Pada ajang Record Store Day kali ini, terdapat tujuh kota di Indonesia yang menggelar pasar musik, bazaar, talkshow seputar musik, juga penampilan band-band lokal. Kota-kota tersebut ialah Jakarta, Semarang, Tangerang, Bogor, Denpasar, Medan, Cirebon, serta Jambi. 


Pramedya Nataprawira sebagai host mengatakan bahwa acara ini baru pertama kali digelar di Bogor Botani Square. “Nih kita baru pertama kali ya ngadain di Botani Square. Sebelum-sebelumnya biasanya di RRI. Tahun-tahun sebelumnya kita ngadain selalu di RRI,” ujar Pramedya di atas panggung. 

Pada Record Store Day Bogor ini sendiri, terdapat music market, music performace, demo trade, serta music talkshow


Music Market ialah berbagai label rekaman mandiri, netlabel serta organisasi yang menaungi berbagai musisi independent untuk merilis karya mereka dalam bentuk fisik. 


Berbagai label yang berpartisipasi di Record Store Day Bogor ini adalah Adams Records, Bens & Co Records, Demajor Records, Eternal Store, FFWD Records, Hujan! Records, Jejak Tikus Records, Kebun Suara, Kick It Records, Tromagnon Records dan Set the Fire Distro. 


Music Talkshow adalah acara bincang-bincang mengenai musik yang diisi oleh para influencer musik independent. Tema Talkshow kali ini ada dua. Yang pertama adalah “Apa itu Indie?” yang diisi oleh Marine Ramdhani, influencer musik independent dari FFWD Records dan oleh Edo Wallad, influencer musik independent dari The Safari.

(Foto: Cita) – Talkshow “Apa itu indie?” (29/4)


Tema yang kedua adalah “Geliat Komunitas Kreatif di Kota Hujan” yang diisi oleh Yoga Pratama dari GSRB Kolektif, Arief Wijaya dari Suara Hujan, serta Aris Nugraha dari Lionglatte Collective selaku Organizer acara ini. 


Acara lainnya adalah music performance, yaitu pernampilan musik dari band-band independent lokal. Mereka diantaranya adalah Ambarilla, Antartick, Mery Celeste, Neal, Saptarasa, Texpack serta Topi Jerami. 

(Foto: Cita) – Penampilan Band Saptarasa (29/4)


Bram, salah seorang penonton dan penikmat musik independent mengaku bahwa penampilan live lebih seru daripada hanya dari youtube atau music player. 


“Saya emang suka musik genre kayak gini sih. Beda aja dari yang lain. Terus beda kalo denger di hp atau di youtube. Lebih seru nonton langsung. Favorit sih Saptarasa ya. Keren aja gitu aliran dangdut tapi pop. Ya keren lah,” akunya. 


Satu lagi acara Record Store Day Bogor ini adalah Demo Trade. Demo Trade adalah ajang barter atau bertukar lagu dari para band-band independent yang sudah atau belum memiliki album fisik. Barter lagu bisa menggunakan CD, Flashdisk atau media pemyimpanan data lainnya yang nantinya lagu akan dicopy dan musisi yang ikut membagikan lagunya akan dapat pula lagu-lagu dari musisi lain secara gratis. 


Aga, salah seorang musisi independent mengaku ikut barter demo lagu dari band-nya. “Saya ikut barter supaya lagu dari band saya bisa lebih banyak didengarkan oleh pecinta musik dan supaya saya juga bisa mendengar musik-musik band indie lainnya,” tuturnya. 

(Foto: Cita) – Lapak penjual CD (29/4)



Ajang ini juga tidak dilewati oleh para penjual dan pecinta kaset, CD, piringan hitam/vinyl menjual dan mencari CD band favorit mereka. Mulai dari yang jadul hingga yang kekinian. 

*CNW*

3/14/2020

Mengangkat Fashion Hijab Melalui Event Creative Market

March 14, 2020 0

Area masuk pengunjung Hijab Creative Market(8/4) - (Foto: Cita)


Jakarta, 8 April 2018 - FX Sudirman kembali menjadi lokasi diadakannya event fashion yang diselenggarakan rutin oleh Creative Market dengan mengangkat Tema “Hijab Creative Market”. Event Hijab Creative Market berlangsung selama tiga hari dari tanggal 6 – 8 April 2018. (8/4)


Creative Market sendiri berada dalam management yang sama dengan roTve Market. Trove Market merupakan sebuah acara tahunan yang serupa dengan Creative Market, namun belum pernah mengadakan event bertemakan hijab. 

Menurut Vina Bahri sebagai penyelenggara, target utama event Hijab Creative Market ini adalah wanita muslim yang berhijab. 


”Kenapa kita bikin hijab market, karena target kita itu adalah wanita muslim dan wanita berhijab gitu, dan kayak pengen lebih memudahkan pemakai hijab dan yang ingin memakai hijab itu lebih mudah untuk mendapatkan yang mereka butuhkan,” ujarnya.


Dalam Event ini, penyelenggara mengatakan bahwa terdapat sekitar 40 tenant yang ikut berpartisipasi. Mulai dari tenant fashion, makeup dan termasuk para influencer hijab yang ikut mengisi acara berupa talkshow

(Foto: Cita)  - Beberapa Tenant yang membuka Booth pada Event Hijab Creative Market (8/4)


“Kita panggil influencer hijab yang memang sekarang itu jadi influence untuk pemakai hijab, contohnya ada Salma Fina, ada Nycta Gina, ada Sonya Fatmala, ada banyak lainnya lagi sih,” tutur Vina


Creative Hijab Market ini dibuat seperti bazar, dimana terdapat tenant dari brand-brand lokal yang menjajakan koleksi fashion items hijab mereka di event ini. 


Ina Yustiana, salah seorang pemilik tenant fashion hijab dari Saranghae Management mengaku meraup penghasilan bersih hingga Rp 2 – 3 juta rupiah pada hari pertama membuka booth

(Foto: Cita) – Salah satu Booth dari Tenant Saranghae Management


“Pengunjung rame dari hari Jumat sampe sekarang rame. Omset waktu hari pertama dapet 2 – 3 juta ada bersihnya,” Ujar Ina.


Menurut Vina, selaku penyelenggara, selain Bazar, Hijab Creative Market ini juga mengadakan kegiatan-kegiatan yang bisa diikuti oleh para hijabers ataupun non hijabers. Kegiatan- kegiatan tersebut berlangsung selama event berlangsung. 


“Setiap acara kita itu selalu ada Beauty Class, selalu ada Workshop, jadi kita bukan cuma sekedar Bazar, acara ini itu dibuat untuk mengedukasi, untuk memberi pengalaman juga buat pengunjungnya. Bagaimana cara Make Up yang bener, gitu,” ujar Vina.


Hari pertama diadakannya event, kegiatan yang dilakukan adalah Beauty Class: Bridesmaid look, lalu Talkshow yang diisi oleh salah seorang pengelola website cewekbanget.id, dan yang terakhir adalah Music Performance dari Bigegi. 


Lalu pada hari Sabtu, kegiatan yang dilakukan adalah DIY: Cactus Class, lalu ada Talkshow dari Influencer hijab Salma Fina, serta Talkshow dari Brand Wardah, lalu Fashion Show, dan yang terakhir adalah Music Performance dari Telepon Koin dan El Matulesi. 


Pada hari terakhir, kegiatannya adalah Beauty Class: Clean Make Up, lalu ada Hijab’s Day Out, lalu Lipstick Making dimana para peserta bisa meracik sendiri warna yang mereka suka untuk lipstick yang akan mereka buat, dan yang terakhir adalah Music Performance dari El Matulesi. 

(Foto: Nia Nofita S – Kegiatan Beauty Class: Clean Make Up (8/4)


Harga tiket masuk yang dipatok oleh penyelenggara event adalah Rp 10 ribu. Harga ini sudah termasuk donasi para pengunjung kepada Yayasan Kasih Kanker Indonesia (YKAKI) yang bekerja sama dengan Creative Market. 


“Kita itu kerja sama dengan Yayasan Kasih Kanker Anak Indonesia. Jadi sebagian dari acara ini itu didonasikan untuk mereka,” tutur Vina. 


Menurut Ami, salah seorang pengunjung Hijab Creative Market, event ini bagus untuk dikunjungi.


“Lumayan bagus, sih. Terus ada niat donasinya juga kan di event ini. Jadi, lumayan bagus,” ujar Ami. 

*CNW*



3/13/2020

Pengajian Rutin Mingguan Masjid Istiqlal

March 13, 2020 0

 Jamaah pengajian akbar Masjid Istiqlal (1/4) - (Foto: Afifah Adzka)


Jakarta, 1 April 2018 - Setiap hari Minggu, Masjid Istiqlal mempunyai program khusus yaitu pengajian mingguan yang dapat dihadiri oleh masyarakat umum dengan penceramah yang berbeda-beda.


Seperti pada Minggu pertama bulan April 2018, kali ini pengajian akbar dilakukan bersamaan dengan wisata haji dengan tema “Berhajilah Sebelum Ajal” dengan penceramah KBIH Attaqwa KH. Noer Ali Bekasi serta Launching Film Rindu Baitullah.


Menurut satpam Masjid bernama Rudi, jamaah sudah mulai memadati Masjid sejak pukul 06:00. “Sudah mulai rame dari jam 06:00. Ada yang rombongan pake bis. Ada juga yang pake kendaraan pribadi dan kendaraan umum,” tutur Rudi.

(Foto: Cita) – Bis rombongan jamaah Pengajian Akbar Masjid Istiqlal


Terlihat cukup banyak bis di area parkir Majid Istiqlal. Beberapa dari bis tersebut menempelkan identitas daerah dan nama masjid atau majelis mereka masing-masing sebagai pengenal. 


Wati, salah seorang jama’ah mengatakan “Saya sih rutin ikut pengajian seperti ini setiap minggunya, apalagi di Masjid Istiqlal setiap minggu pasti ada Kajian kan, selain menambah ilmu bisa juga menjalin tali silaturahmi satu sama lain juga sesama umat muslim.”


Setiap Minggu pertama awal bulan dan Minggu ke-tiga, penceramah biasanya ditentukan oleh pihak yang menyelenggarakan event di Masjid Istiqlal. Lalu Minggu ke-dua penceramah sudah selalu dijadwalkan, ia adalah Aa’ Gym. Serta Ust. Yusuf Mansyur untuk penceramah di Minggu terakhir.


Bersamaan dengan Pengajian Akbar, berlangsung pula acara Launching Film “Rindu Baitullah” yang di sutradarai oleh Chep Irman Idris. Film ini di produksi Kelompok Bimbingan Ibadah Haji & Umroh (KBIH) Attaqwa Bekasi.


(Foto: Cita) – Spanduk Pengajian Akbar (1/4)


Produser Film “Rindu Baitullah”, Nur Anwar Amin mengatakan, film produksi perdananya tersebut terinsipirasi dari kisah nyata Hana, anak seorang buruh cuci yang memiliki tekad besar untuk menunaikan ibadah haji meskipun secara ekonomi tidak mampu.


"Kekurangannya tidak membuat dia menciutkan semangat untuk mendatangi Baitullah. Ketika Allah sudah menghendaki kita untuk ke rumah-Nya maka selalu akan ada jalan," ujar Nur Anwar Amin.


Film ini tidak dibintangi artis papan atas melainkan sebagian besar adalah tokoh masyarakat biasa seperti Abuya K.H. Nurul Anwar, LC (Abuya, Pengasuh Pondok Pesantren), Ust. H. Ahmad Saikhu (Tokoh Masyarakat), Amin Idris dan Uswatun Hasanah (Uminya Hanna).


Salah seorang pemain Film "Rindu Baitullah" bernama Amin Idris mengungkapkan, film tersebut merupakan ekspresi suara hati setiap muslim yang selalu merindukan Baitullah dan ingin mengunjungi rumah Allah SWT.


Film “Rindu Baitullah” akan tayang di bioskop pada 18 April 2018. Bicara target jumlah penonton. Nur Anwar mengatakan, film ini akan tayang pada bioskop di Jawa Barat dan diharapkan sedikitnya mampu menembus 500 ribu penonton.

*cnw*




3/12/2020

Wisata Berkuda Ala Koboy Eropa

March 12, 2020 0

 

Arena berkuda The Ranch Megamendung (18/3) - (Foto: Cita)


Bogor, 18 Maret 2018 - The Ranch bisa menjadi alternatif baru untuk menghabiskan akhir pekan bersama keluarga. Berlokasi di Megamendung, Kabupaten Bogor, The Ranch memiliki wahana utama yang paling banyak diminati wisatawan yaitu Wahana Berkuda Ala Eropa. Sabtu (18/3).


The Ranch Megamendung merupakan salah satu anak cabang dari tempat wisata di Bandung yaitu “De Ranch”. Menurut salah seorang pengelola wahana berkuda bernama Faisal, sebenarnya The Ranch Megamendung memiliki konsep yang sama dengan De Ranch Bandung. “The Ranch ini kan anak cabang De Ranch yang di Bandung. Jadi konsepnya sama. Sama-sama ala Eropa dan wahana utamanya ya berkuda ini. The Ranch juga terinspirasi dari Farm House teh,” katanya.


Untuk masuk ke Wisata The Ranch Megamendung, tiket yang harus dibayarkan adalah Rp 20 ribu per orang yang dimana tiket tersebut bisa ditukarkan dengan satu gelas susu sapi segar atau digunakan untuk mendapatkan potongan harga makan di restoran The Ranch dengan syarat minimal Rp 80 ribu. Bagi yang menukarkan tiket untuk susu, terdapat berbagai rasa susu yang dapat kita pilih. Diantaranya adalah rasa plain, rasa vanilla, rasa Strawberi, dan rasa coklat.


(Foto: Cita) – Susu sapi segar yang ditukar  dengan tiket masuk


Area dengan luas sekitar 6,5 hektar ini menyuguhkan beragam wahana yang sangat menarik bagi para wisatawan. Dimulai dari wahana yang paling diminati warga yaitu wahana berkuda ala Eropa. Disini, wisatawan bisa berkeliling lintasan dengan berkuda menggunakan atribut lengkap khas para koboy Eropa. Dari mulai topi koboy, rompi koboy dan sepatu koboy. Bagi pemula, wisatawan bisa minta didampingi oleh petugas selama berkuda.


Bagi wisatawan yang sudah berkeluarga dan memiliki anak balita, area satwa beragam hewan ternak bisa menjadi pilihan untuk memperkenalkan si kecil pada hewan ternak diantaranya kelinci, domba dan sapi yang areanya terpisah.


Untuk Area kelinci berukuran sekitar 30 meter, dimana di area tersebut terdapat sebuah bukit kecil yang di dalamnya terdapat rumah bagi para kelinci tersebut tinggal. Anak- anak bisa bermain-main sambil bercengkrama dengan kelinci- kelinci.


Area satwa kelinci


Selanjutnya area hewan ternak domba berlokasi cukup jauh dari area kelinci. Pada area domba, para wisatawan bisa memberi susu kepada domba serta memberi makan rumput yang telah disediakan oleh pengelola.


Bukan hanya domba, di area sapi pun para wisatawan dapat melakukan aktifitas yang sama seperti di area domba sepereti memberi minum dan makan .


Area hewan ternak domba

Seorang wisatawan bernama Fajar mengaku gembira bisa mengajak keluarga berlibur ke The Ranch. “Bagus sekali ya. Bisa berwisata sambil belajar terutama untuk anak,” tuturnya ketika sedang memberi makan domba.


Selain area hewan ternak, The Ranch Megamendung juga menawarkan pemandangan sekelilingnya yang indah. Terdapat banyak spot foto yang bisa dimanfaatkan untuk berfoto dan mengabadikan moment berlibur.


Terdapat Castle Café, sebuah café  yang bangunanya didesain seperti bagunan khas Belanda. Castle Café merupakan salah satu spot foto terfavorit wisatawan karena terletak di belakang sebuah taman bunga.


Di sebelah Castle Café terdapat pula sebuah bangunan unik yang juga masih berasitektur gaya Belanda bernama Nak-Nik Ville. Tempat ini adalah sebuah bangunan yang di dalamnya menjual berbagai pernak-pernik The Ranch.


Terdapat pula bangunan yang dinamakan “Rumah Kakek”. Bangunan ini memang tidak bergaya Belanda, namun memiliki ciri khas seperti rumah-rumah pedesaan jaman dulu yang sangat menarik untuk dijadikan background foto selfie.


(Foto: Cita – Rumah Kakek)


Masih banyak spot foto menarik yang sayang untuk dilewatkan, di antaranya adalah jembatan Dongeng, air terjun mini, pot bunga tumpah, serta spot foto dengan latar belakang pemandangan alam Puncak Bogor yang terbentang luas menghijau.


Setelah puas bermain-main, wisatawan dapat melepas penat dengan menyantap hidangan di restoran The Ranch. Terdapat banyak menu masakan khas Bogor yang bisa dipesan di restoran ini. 

Cnw*


Konsep Digital Restoran Khas Makanan Korea

March 12, 2020 0

 

(Foto: Cita) – Makanan Korea Mujigae Reso (17/3)


Bogor 17 Maret 2018 - Restoran bernama Mujigae Resto yang terletak di Cibinong City Mall menawarkan beragam makanan khas Korea dengan konsep digital dimana para pengunjung dapat memesan makanan mereka melalui iPad yang disediakan di setiap table. (17/3)


Beragam makanan khas Korea dapat dipesan tanpa harus repot memanggil pelayan untuk datang ke table pengunjung.


Salah seorang pengunjung mengaku dimudahkan dengan konsep ini. “Unik, ya. Kita gausah repot- repot nunggu pelayan datang. Ya, langsung aja pesan, sangat mudah,” ungkap Wibowo.


Pada halaman pertama iPad, terdapat cover yang menampilkan menu andalan Restoran atau promo-promo menarik restoran. Setelah memilih button “Tap to Order”, maka pengunjung dapat memilih makanan dan minuman apa yang akan dipesan. 


Apabila sudah selesai memesan, pengunjung dapat memilih button “My Order” guna melihat apakah orderan sudah sesuai. Lalu memilih button “Order” untuk langsung memesan agar pesanan langsung dibuatkan. 

(Foto: Cita) – Tampilan fitur My Order pada iPad (17/3)


Pengunjung juga dapat melihat rincian harga per makanan dan totalan harga seluruh makanan. Pilih button “Ask For Bill” maka pelayan akan datang dengan membawa bill yang diminta. 


Fitur lain yang terdapat pada iPad diantaranya adalah Video Request dimana para pengunjung bisa dengan bebas mencari video di playslist yang tersedia dari para penyanyi Korea favorit lalu request agar video pilihan tersebut ditampilkan di layar yang disediakan pihak restoran. 


(Foto: Cita) – Tampilan fitur request lagu (17/3)


Fitur selanjutnya adalah Photo. Pada fitur ini, pengunjung bisa ber-selfie ria pada iPad yang dimana hasil dari foto bisa ditampilkan pada layar yang disediakan pihak restoran.


(Foto: Cita – Tampilan Fitur selfie (17/3)


Yang terakhir adalah Fitur Call Waiter apabila pengunjung ingin memanggil pelayan ke table.


(Foto: Cita – Tampilan Semua Fitur (17/3)


Beragam makanan khas Korea tersedia di Mujigae Resto ini. Mulai dari yang tradisional seperti Kimchi, makanan khas Korea yang terbuat dari sawi putih yang diawetkan dengan bumbu pedas,  lalu Bibimbap yaitu berupa semangkuk nasi putih dengan lauk di atasnya berupa sayur-sayuran, daging sapi, telur dan saus pedas gochujang khas Korea, serta Topokki yaitu salah satu jajanan khas Korea yang terbuat dari tepung beras. 


(Foto: Cita – Beberapa makanan khas Korea Mujigae Resto (17/3)


Untuk makanan yang sudah modern diantaranya adalah Beef BBQ yang disajikan dengan alat tradisional Korea yang terbuat dari kuningan dan tembaga, lalu Fried Chicken dengan saus tradisional khas Korea, serta Bokumbap yaitu nasi goreng Korea dengan bumbu Kimchi dengan campuran Keju Mozarella. 


Dewi, salah seorang pelayan Mujigae Resto menjelaskan bahwa ketika pertama kali restoran dibuka, antusias pengunjung benar-benar tinggi. “Saya kan kerja dari pertama dibuka yah, jadi pas pertama buka memang antusias masyarakat sangat tinggi. Sampe banyak yang gak kebagian table, jadinya harus booking dulu,” ujar Dewi.

(Foto: Cita) – Suasana sibuk Mujigae Resto(17/3)


Menurut Dewi, owner dari Mujigae Resto tertarik membuka restoran khas makanan Korea dari tingginya minat masyarakat terhadap segala sesuatu hal yang berhubungan dengan Korea, khususnya K-Pop. Maka dari itu konsep restoran benar-benar dibuat seperti seakan-akan pengunjung sedang berada di Korea, dengan menampilkan Video-video Korea, lalu restoran Full Music Korea, serta disediakan pula beberapa TV yang menyiarkan tayangan saluran Korea. Tampilan pelayan pun dibuat layaknya pelanan dari Korea yang menggunakan seragam khas pink abu-abu. 


(Foto: Cita) – Video Grup Korea yang Ditampilkan di Resto (17/3)


Harga yang dipatok Mujigae Resto antara Rp 30 – 70 ribu rupiah. Menurut Icha, salah satu pengunjung berumur 17 tahun, harga tersebut masih lumayan menguras kantongnya.

“Kami betah di sini. Selain memang kami mengidolakan selebriti Korea, kami juga suka dengan suasana restorannya. Tapi buat anak sekolah harganya terlalu tinggi, jadi kita nabung dulu. Tapi pokoknya Daebak,” ujar Icha.

Cnw*




3/10/2020

Mengangkat Kuliner dan Budaya Betawi Melalui Festival

March 10, 2020 0

 

Stand Penjual Bir Pletok, Minuman Khas Betawi (11/3) - (Foto: Cita)



Jakarta, 11 Maret 2018 - Festival Internasional Kuliner dan Budaya Betawi sukses digelar selama tiga hari, mulai tanggal 9 hingga 11 Maret 2018 bertempat di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat. (11/3)


Acara ini digelar oleh (APJI) Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia DKI bersama Dinas Pariwisata dan Kebudataan Provinsi DKI Jakarta dengan tujuan untuk menyambut Asian Games 2018 serta untuk memperkenalkan Budaya dan Kuliner Betawi pada kancah internasional.


Puluhan Stand Kuliner, Fashion hingga kerajinan ikut memeriahkan festival ini mulai dari Budaya Betawi hingga Budaya Nusantara. Setidaknya terdapat sekitar 30 Stand Kuliner Betawi, 30 Stand Kuliner Nusantara serta 20 Stand Fashion dan kerajinan. 


Berbagai macam makanan khas betawi tersedia di festival ini. Dari Laksa, Bubur Ayam Ase, hingga makanan andalan dari Budaya Betawi yaitu Kerak Telor. 


Rojali, salah satu penjual Kerak Telor mengakatakan “Alhamdulillah masih banyak yang doyan Kerak Telor. Hari gini kan jarang anak- anak suka yang kayak begini. Paling banter ya Ayam Goreng. Alhamdulillah laku terus neng. Kalau ada acara Betawi gini saya selalu ikut. Saya senang karena bisa ikut ngelestariin warisan. Saya senang karena dagangan saya juga laku hehe,” ungkapnya dengan sumringah.


(Foto: Cita) – Penjual Kerak Telor Sedang Membuat Pesanan (11/3)


Selain Kerak Telor, kuliner andalan lain berupa minuman khas Betawi lain yang hadir di festival ini ialah Bir Pletok. Bir Pletok yang dipercaya bisa menjadi minuman penyegar yang dibuat dari beberapa rempah ini dijual di beberapa stand dengan harga mulai dari Rp 8000,- hingga Rp 20000,- . 


Beragam pertunjukan dan perlombaan juga ikut memeriahkan rangkaian Festival Kuliner dan Budaya Betawi ini dari hari pertama, diantaranya ada pertunjukan Gambang Kromong, Orkes Melayu, Fashion Show, Tari betawi, serta perlombaan masak Laksa Betawi, Lomba Kreasi Jajanan Betawi, serta lomba Bakiak Susun setiap hari dengan hadiah yang menarik. 


Menurut salah seorang penjaga stand kuliner risol, pertunjukan-pertunjukan budaya tersebut diselenggarakan setelah Zuhur sampai festival selesai. 


“Kalau pertujukan nanti tampilnya abis Zuhur sampai malam. Tampilnya di atas panggung yang di tengah itu, mba,” jelas Rosyid sambil menggoreng risolnya. 

Di tengah- tengah area Festival, terdapat Stage yang dikhususkan untuk menampilkan berbagai macam pertunjukan sehingga penonton tidak perlu repot berpindah lokasi untuk melihat pertunjukan yang berbeda. 


(Foto: Cita) – Stage untuk pertunjukan (11/3)


Suksesnya festival ini tidak luput dari peran dari peserta, dan juga pelaksananya. Fadli Irshal, Ketua acara dari Oke Organizer selaku Event Organizer yang mengatur festival ini berharap festival ini bisa diterima dan dinikmati oleh semua kalangan khusunya oleh kawula muda. “Festival Internasional Kuliner dan Budaya Betawi ini yang kita angkat temanya adalah Betawi Masa Kini atau Betawi Jaman Now. Jadi kita ingin semakin mendekatkan khasanah kebudayaan Betawi ini ke Kawula Muda dengan tujuan Masyarakat DKI Jakarta khususnya Kawula Muda lebih mengenal Budaya Betawi, dan yang sudah mengenal jadi lebih cinta lagi,” tuturnya.


Sesuai harapan pelaksana, festival ini pun ramai dikunjungi oleh pengunjung dari kalangan usia dan bahkan suku. Terlihat di hari terakhir festival, beberapa bule hadir demi melihat kuliner dan budaya khas Betawi. 


Salah satu Bule bernama Sthephani mengatakan bahwa ia tertarik mengunjungi festival karena ia sangat menyukai Kerak Telor. “I love Kerak Telor so much. I live in Jakarta since 2 years ago and Kerak Telor is a recommended food from Betawi,” tuturnya dalam Bahasa Inggris.


Untuk mengunjungi Festival Internasional Kuliner dan Budaya Betawi ini, para pengunjung tidak dikenakan biaya. Para pengunjung bebas masuk sampai mereka puas melihat- lihat betapa beragamnya Budaya Betawi.

cnw*






3/09/2020

Delapan Tim Terbaik Ramaikan Turnamen Futsal Tingkat SMP se- Bogor Raya

March 09, 2020 0

Pertandingan Futsal Putra (4/3) - (Foto: Cita)


Bogor, 4 Maret 2018 – Delapan Tim Futsal  tingkat SMP se- Bogor Raya berhasil memasuki babak Final Turnamen Futsal antar SMP se- Bogor Raya yang diselenggarakan oleh SMA Triple J Citeureup, Kab. Bogor dengan Tema SPARTAN 1V 2018. (4/3)


Tim Futsal yang terdiri dari SMP Citra Nusa, SMP Negeri 2 Cibinong, SMP As-Soheh, SMP Negeri 1 Citeureup dan SMP Negeri 1 Babakan Madang bersaing sengit memperbutkan gelar juara pada turnamen yang diberi nama SPARTAN alias Seni Pemersatu Pelajar Bertalenta.


Pertandingan terdiri dari empat babak. Babak pertama adalah pertandingan Futsal putri antara SMP Citra Nusa melawan SMP Negeri 2 Cibinong memperebutkan juara tiga dan empat. Terjadi insiden di menit- menit awal pertandingan, dimana sepatu dari Alya pemain dengan nomor punggung 9 dari SMP Negeri 2 Citeurup terlepas ketika sedang berebut bola dengan lawan. Namun hal tersebut tidak terlalu dipermasalahkan karena Alya dengan cepat langsung mengenakan sepatunya lagi dan meskipun begitu, SMP Negeri 2 Cibinong berhasil merebut juara ke-3 atas SMP Citra Nusa.


“Sepatuku lepas. Tapi gapapa. Alhamdulillah bisa diatasi dan kita bisa juara 3,” Ucap Alya ketika diwawancari setelah pertandingan usai.


(Foto: Cita) – Pertandingan Futsal Puti (4/3)


Babak selanjutnya, adalah pertandingan Futsal putra antara SMP As-Shoheh dan SMP Negeri 2 Citeureup memperebutkan juara tiga dan empat. Rayhan, pemain dengan nomor punggung 18 dari SMP As-Shoheh mengaku bahwa permainan timnya pada turnamen SPARTAN ini kurang memuaskan lantaran mereka hanya dapat masuk ke babak Grand Final memperebutkan juara 3-4 . Meskipun begitu, timnya akan berusaha keras untuk mendapatkan gelar juara ke tiga.


Pertandingan antar tim putra memperebutkan juara tiga ini nampak alot karena sampai babak half time, skor masih menunjukkan skor kacamata. Namun pada permainan kedua, SMP Negeri 2 Citeureup mulai menunjukkan sisi ganasnya. Menit- menit awal permainan kedua tim SMP Negeri 2 Citeureup berhasil mengungguli kedudukan atas SMP As-Shoheh dengan skor 2-0. Disusul oleh Tim SMP As-Shoheh menjadi 2-2. Pertandingan semakin seru sampai keluar pemenang juara ke-3 dari SMP Negeri 2 Citeureup yang menang 4-3 atas SMP As-Shoheh.


(Foto: Cita) – Pelatih Tim Futsal SMPN 2 Citeureup Tengah Memberikan Pengarahan.


Pertandingan inti memperebutkan juara satu dan dua diselingi break terlebih dahulu. Selama break, penonton disuguhkan oleh penampilan- penampilan dari para pengisi acara seperti Stand Up, penampilan Ballet dan Band.


Permainan- permainan yang berkualitas dari para pemain tidak luput dari peran serta coach atau pelatih yang tidak kenal lelah melatih tim kebanggaannya. Seperti M. Nur, Coach dari Tim Futsal Perempuan SMP Generasi Madani yang mengaku bangga melihat anak- anak didikannya berhasil masuk ke babak Final memperebutkan Juara satu.


“Latihan memang rutin, setiap minggu. Kadang kesal, marah tapi kadang nyenengin. Pokoknya melatih mereka rasanya kayak permen nano- nano. Bangga bisa mendampingi mereka sampai final,” Ucapnya yang diiringi tawa para pemain didikannya.


Coach M. Nur patut berbangga, karena meskipun gagal mendapatkan juara pertama, anak didikannya kali ini berhasil mendapatkan juara kedua melawan SMP Negeri 1 Citeureup dengan skor 2–1 pada babak ketiga.


Kemenangan Tim Putri SMP Negeri 1 Citeureup disambut sujud syukur oleh para pemainnya. Dilanjut oleh lompatan dan pelukan sesama anggota. Satu lapangan futsal seketika riuh oleh teriakan kemanangan ini.


Vira, pemain dengan nomor punggung 9 mengaku tidak terlalu memperdulikan hadiah apa yang akan timnya dapat apabila mendapat juara pertama. Ia lebih bangga apabila nama sekolahnya harum atas prestasi yang ia dan timnya dapat.


“Aku gak tau hadiahnya apa. Aku ga peduli juga sih. Yang penting aku dan teman- teman bisa membanggakan SMP Negeri 1 Citeureup khususnya tim Futsalnya,” Ucapnya.


Suara riuh kemenangan Tim Futsal Putri SMP Negeri 1 Citeureup langsung berganti oleh suara riuh oleh para pendukung tim futsal putra SMP Negeri 1 Babakan Madang dan SMP Negeri 1 Citeureup yang memperebutkan juara satu.


Para Coach dari masing- masing tim memberikan arahan kepada para pemainnya dengan serius sebelum pertandingan dimulai.


Pada babak terakhir ini, pendukung dari masing- masing tim bukannya malah semakin lemas justru semakin bersemangat menanti kemenangan tim dukungannya. Yel-yel dan hentakan drum terdengar sangat riuh sampai- sampai suara komentator tidak terdengar. Semua penonton sibuk melihat jalannya permainan sampai. Permainan berlangsung seru karena masing- masing tim berebut skor. Hingga akhirnya keluar pemenang pertama tim futsal putra yaitu tim dari SMP Negeri 1 Citereup dengan skor 3–2 atas tim SMP Babakan Madang.


Doni, Kapten tim futsal Putra SMP Negeri 1 Citeureup mengaku bahagia bisa mengharumkan nama sekolahnya. Ia berkata akan terus berlatih sampai bisa menembus tingkat Provinsi bahkan Internasional.


Ketua Pelaksana Turnamen Futsal SPARTAN ini berharap bahwa semoga acara ini bisa menjadi pemersatu SMP–SMP se- Bogor Raya, mengingat akhir- akhir ini tawuran antar sekolah sering terjadi.


“Kami para panitia SPARTAN berharap dengan diadakannya turnamen ini, para siswa se- Indonesia umumnya dan Siswa se- Bogor Raya khususnya dapat bertanding dengan cara yang sehat. Bertanding menunjukkan skill-skill berkualitas yang bisa mengharumkan nama sekolah. Bukan bertanding di jalanan yang merugikan diri sendiri, orang lain dan menjatuhkan nama sekolah,” Ucap Imam Ketua Pelaksana Turnamen SPARTAN IV 2018.





*CNW