10/26/2021

Seramnya Fenomena Budaya Boikot / Cancel Culture

October 26, 2021 0

 

lahstalon.org


Akhir-akhir ini, di seluruh platform social media lagi ramai banget dengan kasus yang tengah menimpa aktor “K”. Kenapa heboh banget sampai orang lokal kitapun ikut berkomentar mengenai hal ini? Karena aktor tersebut memang sedang ada di puncak karirnya. Karir ia sedang naik-naiknya, digandrungi para fans wanita karena wajah rupawannya, setiap drama yang ia mainkan sukses disukai banyak orang, variety shownya sedang berjalan, iklannya di mana-mana bahkan sampai menyasar konsumen Indonesia dengan produk skin care-nya.


Namun suatu hari, setelah drama terakhir yang ia perankan berakhir, dan dengan (bisa dibilang) kesuksesan drama tersebut berdasarkan banyaknya komentar positif dari para penonton, tiba-tiba seorang anonymous yang diketahui adalah mantan kekasih aktor “K” buka suara terkait hal-hal (yang diduga) buruk aktor “K” ketika mereka masih menjalin hubungan. Yang paling membuat orang-orang marah adalah pernyataan si anonymous bahwa aktor “K” memaksanya untuk melakukan aborsi janin hasil hubungan mereka berdua. Memang si anonymous tidak menyebutkan nama aktor “K” secara gamblang. Namun, dengan segala pernyataannya dalam pengakuan tersebut, semuanya mengarah ke aktor KSH. Awal-awalnya beberapa netizen dan penggemarnya KSH menepis bahwa yang sedang dibicarakan adalah KSH. Sampai 2 hari berikutnya, aktor KSH secara tidak langsung mengakui dan meminta maaf atas apa yang telah dilakukan berdasarkan pernyataan si anonymous lewat akun instagram pribadinya.


Dus! Seakan-akan seperti membalikkan telapak tangan. Karir aktor “K” yang sedang berada di puncak ke-emasan seketika terjun bebas ke dasar jurang. Karirnya hancur hanya dari pernyataan seorang anonymous terkait masa lalunya. Image-nya yang selama ini dibangun sebagai “good boy” seketika menguap tanpa bekas. Penggemarnya kemudian satu persatu mundur dari barisan. Bahkan netizen yang sekedar menyukai drama-drama yang ia mainkan juga menjadi mual, dan ogah meneruskan episod dramanya sampai habis. Sejak hari itu, dunia seakan mengutuk (yang diduga) kelakuan KSH, terutama soal keputusannya untuk mengaborsi anaknya sendiri. Dan sejak hari itu pula, Aktor “K” terkena cancel culture yang menyeramkan.


Allkpop.com


Apa itu cancel culture? Dikutip dari laman lifestyle.kompas.com, menurut Lisa Nakamura, seorang Professor di University of Michigan, Amerika Serikat, cancel culture adalah “boikot budaya” terhadap selebrity, merek, perusahaan, atau konsep tertentu. Umumnya dilakukan kepada pesohor yang tersandung skandal  atau isu akan perilakunya yang bermasalah. Kemudian, Mengutip dari The Privater Theraphy Clinic Merriam-Webster menyatakan bahwa "cancel", dalam konteks ini, berarti "berhenti memberikan dukungan kepada [seorang] orang". Dictionary.com, dalam kamus budaya popnya, mendefinisikan cancel culture sebagai "menarik dukungan untuk (yaitu 'membatalkan') tokoh publik dan perusahaan setelah mereka melakukan atau mengatakan sesuatu yang dianggap tidak menyenangkan atau menyinggung."  


Nah, di Korea Selatan, sebelum menimpa aktor “K”, sudah banyak banget selebritas yang terkena cancel culure akibat skandal yang mereka lakukan, baik di masa ketika ia sudah menjadi selebritas, ataupun terkait masa lalu mereka yang terbongkar. Sebut saja ex member grup AOA, Jimin yang terkena cancel culture akibat terbongkarnya kenyataan bahwa selama di AOA, ia selalu membully member lain yaitu Mina. Akibat terbongkarnya hal tersebut, para Kpopers dan penggemarnya dipenuhi kekecewaan. Ia terkena cancel culture, dibully oleh masyarakat, lalu hengkang dari grup AOA, dan kabarnya sekarang ia tinggal jauh dari kota Seoul, dan tidak pernah muncul lagi di industri hiburan Korea. Contoh lain adalah (bisa dibilang) skandal terbesar di Korea Selatan, yang menyeret anggota Grup Bigbang, Seungri. Ia terlibat kasus korupsi, obat-obatan terlarang, dan yang terheboh adalah skandal prostitusinya yang sangat dikecam oleh fans ataupun non-fans seluruh dunia. Sejak terbongkarnya skandal tersebut, Seungri memutuskan untuk mundur dari Industri hiburan Korea dan saat ini sedang menjalani masa hukumannya di penjara.


Lihatlah betapa kejamnya cancel culture di Negara ginseng tersebut. Semua image baik yang dibangun dari 0, semua kebaikannya di masa lalu, semua kesuksesan yang pernah diraih, hancur lebur tak tersisa. Di satu sisi  mereka yang terkena skandal memang berhak mendapatkan cancel culture tersebut sebagai hukuman sosial, namun di sisi lain, bukankah sebetulnya mereka berhak dimaafkan? Dimaafkan bukan berarti bisa diterima lagi di industri hiburan, namun instropeksi dan tidak mengulangi kesalahannya di masa lalu adalah salah satu hal positif yang ditimbulkan dari budaya ini.


Apa sih yang menyebabkan adanya cancel culture di Korea Selatan? Dikutip dari cnnindonesia.com, menurut Kritikus budaya pop Kim Hern-sik, K-netz masih sangat menjunjung tinggi nilai dan etika. Sehingga, standar moral dinilai masih lebih tinggi daripada privasi individu sang artis. Lanjut dikatakan oleh Profesor sosiologi di Universitas Kyung-hee, Song Jae-ryong, situasi tersebut yang membuat para artis Korea menjadi "korban" harapan tinggi sebagian besar masyarakat Korea. Oleh sebab itu, tokoh publik di Korea berisiko diboikot apabila dianggap berperilaku berseberangan dengan masyarakat mayoritas.


gusdurian.net


Cancel culture bukan hanya menjadi budaya di Korea Selatan, lho. Negara Tiongkok juga melakukan hal yang sama terhadap selebritasnya yag terkena skandal. Tapi, karena gue gak ngikutin artis-artis Tiongkok, gue jadi kurang tau bagaimana penerapan cancel culture di sana, dan siapa aja selebritas yang terkena cancel culture. Sekarang pertanyaannya, bagaimana kalau cancel culture atau budaya boikot ini diterapkan di Indonesia? Hmmm.


Kita semua tahu, sebagai masyarakat Indonesia, dari dulu sampai saat ini sudah banyak sekali skandal-skandal yang bisa dibilang memalukan dan tidak patut dicontoh oleh penonton. Lalu setelah itu bagaimana? Lihatlah, tanpa gue sebutin satu persatu, banyak sekali pesohor yang setelah melakukan skandal, sampai saat ini masih berlalu lalang di media sosialnya, bahkan ada pula yang kembali lagi muncul di TV setelah menjalani masa hukuman penjara. Yang paling memalukan dan membuat gue pribadi geram, bahkan membuat mayoritas masyarakat Indonesia geram adalah glorifikasi yang sangat berlebihan ketika pesohor yang telah terbukti melakukan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur telah bebas dari hukuman penjaranya. Ia diarak menggunakan kalung bunga seolah-olah adalah atlet berprestasi yang baru memenangkan olimpiade, padahal ia adalah seorang predator seksual. Dengan tanpa rasa malu ia melambai-lambaikan tangan ke kerumunan orang-orang yang kala itu menyambutnya bebas. He is so sick! He is a predator! Doesn't he know that?! Dia seharusnya malu dan dengan sadar diri mundur dari dunia hiburan ini. Namun nyatanya? Dia berlalu lalang di TV sampai rakyat ramai-ramai melakukan aksi protes kepada pihak KPI dan stasiun TV agar tidak menayangkan wajahnya. Bayangkan bagaimana apabila ia hidup di Negara yang menerapkan cancel culture? Dia gak akan berani menampilakn wajahnya lagi seperti saat ini.


gulfnews.com



Gue rasa, Indonesia harus menerapkan cancel culture, agar orang-orang berpikir untuk tidak melakukan hal yang buruk, agar orang-orang belajar dari kesalahan orang lain, sehingga dunia hiburan di Indonesia bebas dari skandal memalukan dan tak patut dicontoh.


Kayaknya segitu aja deh bahasan mengenai cancel culture. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian sedikit. Buat yang sudah baca, terima kasih. Cheers^^

10/24/2021

Yeayyy!!! I am Fully Vaccinated! | Efek Samping Vaksin Sinovac

October 24, 2021 0

 

deseret.com

Melanjutkan dari cerita gue sebelumnya waktu vaksin pertama di sini, sekarang gue mau cerita kalau gue sudah fully vaccinated. Yeayyy.

Oiya, jadi gue disuntik vaksin kedua ini di tempat gue nugas sebagai petugas input data penerima vaksin di lokasi vaksinasi wilayah tempat tinggal gue. Jadi di wilayah RW lingkungan rumah gue mengadakan sentra vaksinasi khusus buat warga sekitar yang belum mendapatkan vaksinasi, baik yang pertama atau yang kedua. Sentra vaksinasi pertama itu dilaksanakan pada tanggal 13 September 2021, dengan kuota vaksin kurang lebih 800 dosis. Nah, di hari pertama itu, gue juga bertugas jadi petugas input datanya. Dari pagi hingga menjelang sore, warga yang datang, khususnya yang mendapatkan undangan dari RT/RW setempat, sangatlah antusias. Gue yang seharian di sana juga banyak melihat ekspresi-ekspresi ataupun reaksi warga ketika jarum hendak disuntikkan ke tangan mereka. Hehehe. Ada yang datar, ada yang takut, bahkan ada yang menangis. Ya memang rasa takut setiap orang berbeda-beda, ya. Dulu gue juga takut banget sama jarum suntik. Tapi, semenjak gue sering ketemu jarum suntik, lama-lama jadi terbiasa. Hehehe.

Dokumentasi pribadi

Lanjut ke hari di mana gue vaksin kedua. Pada tanggal 11 Oktober 2021, hari itu gue jadi petugas input data lagi di tempat yang sama. Wilayah RW lingkungan rumah gue mengadakan kembali sentra vaksinasi untuk melengkapi kegiatan yang pertama di tanggal 13 September 2021. Kali ini dengan dosis lebih banyak yaitu sekitar 1000 dosis. Sebetulnya, gue tidak ada niatan untuk ikut vaksinasi kedua di situ meskipun gue sebagai petugas. Karena, gue khawatir setelah disuntik, tangan gue pegal-pegal dan gak bisa efektif untuk input data. Hehehe. Tapi setelah dipikir-pikir lagi, daripada ribet harus ke tempat yang lebih jauh buat dapet vaksin dosis 2, jadilah gue ikut vaksin di situ. Namun gue sengaja supaya dapat suntikan di ujung waktu, ketika warga sudah mulai sedikitt, dan vaksin sudah mulai tersisa sedikit, supaya efek sampingnya gak terlalu memengaruhi gue untuk tetap input data.


Tim Input Data_Dokumentasi Pribadi

For your information, penginputan data vaksin ada dua tahap di laman p-care. Pertama, tahap input data diri penerima vaksin, seperti nama lengkap, alamat, NIK, dan nomor HP. Lalu lanjut ke tahap kedua yaitu penginputan datas screening penerima vaksin seperti tekanan darah, suhu badan, riwayat penyakit, dsb. Sebetulnya menurut gue, cara inputnya simple banget dan sangat amat mudah dimengerti meskipun ketika itu tepat di hari H, tim input data baru di-brief bagaimana cara input data ke laman p-care. Namun yang bikin sedikit ribet adalah apabila warga tidak dengan lengkap mengisi data diri yang sebetulnya wajib diisi seperti nomor HP, karena nomor HP pasti dibutuhkan untuk keperluan sertifikat vaksinasi di aplikasi peduli lindungi. Ada pula yang ternyata NIK-nya belum terdaftar di Dukcapil. Hal yang seperti ini yang sedikit merepotkan petugas input data, dan menyusahkan si pesertanya itu sendiri. Jadi pada akhirnya warga yang data dirinya tidak lengkap tersebut mengalami keterlambatan untuk mendapatkan sertifikat vaksin yang di masa sekarang sangat dibutuhkan.


Dokumentasi Pribadi


Long story short,  pada pagi sebelum vaksinasi dimulai, ketika setiap tim sedang mempersiapkan alat kerjanya, gue iseng pengen cek tensi darah. Karena ntah ada pengaruhnya atau tidak, akhir-akhir itu tengkuk gue suka pegal-pegal dan bikin gue overthinking apakah gue punya hipertensi? Hehehe amit-amit. Maka gue samperin lah petugas tensi darah yang saat itu sedang siap-siap. Gue minta tolong cek tensi. Kebetulan hari itu gue lagi haid hari pertama, ketika gue tanya apakah haid akan berrpengaruh pada hasil tensi, petugasnya jawab tidak. Dan ditensi lah gue. Selama ini, kalau gue di-tensi, paling tidak hasil sistolenya selalu di angka 100-120. Tapi pagi itu hasilnya 140. Kaget lah gue. Masa iya gue kena hipertensi. Hehehe amit-amit. Setelah gue pikir-pikir, memang malam sebelumnya gue sempet ada masalah, sedikit emosi, dan nangis semaleman. Bahkan pagi itupun mata gue masih sembab dengan mood yang sangat down. Gue gatau apakah ada hubungannya antara emosi yang sedang tidak stabil dengan tekanan darah manusia. Namun, seharian itu gue jadi overthinking karena tekanan darah gue yang menurut gue lumayan tinggi.

Nah, sesaat sebelum gue dapet suntikan vaksin kedua, sekitar sebelum istirahat solat Zuhur, gue ditensi lagi, kan. Siang itu Alhamdulillah tensi gue turun jadi 130. Ya lumayan lah, ya. Kebetulan juga, si Yumna sepupu gue yang ikut vaksin hari itu bareng gue juga tensinya 140. Tapi maklum, karena dia memang habis jalan kaki dari rumah ke lokasi vaksin, dan langsung ditensi tanpa istirahat dulu.  Ok, mulai dari situ, gue pikir tensi gue ini emang karena emosi gue yang lagi kurang stabil. Setelah itu lanjutlah gue ke meja vaksinasi untuk disuntik. Kenapa bisa langsung tanpa antri? Karena warga sudah mulai berkurang, dan tidak ada antrian yang puaaanjang seperti pada pagi hari. Nah, kali ini gue minta disuntik di tangan kanan (yang akan gue sesali setelahnya, wkwk), karena gue takut efek vaksin kedua ini sama dengan yang pertama yang udah gue ceritain di sini. Berbeda dengan vaksin pertama, kali ini suntikannya sama sekali tidak terasa. Tau-tau sudah selesai. Tapi efeknya tidak gue sangka-sangka juga, ternyata jauh lebih menyakitkan huhuhu. Beberapa menit setelah disuntik, lengan gue langsung berasa pegal dan sakit di area suntik. Berbeda dengn yang pertama, yang sekarang bahkan gue gak bisa gerakin lengan atas gue dengan bebas. Angkat tangan gak bisa. Untuk basuh setelah pee dan poo juga tidak bisa maksimal. Tidur juga tidak bisa miring ke kanan, bahkan buka bajupun gue kesakitan wkwk. Dan ini berlangsung selama tiga hari dengan intensitas sakit yang semakin hari semakin berkurang. Di hari keempat, gue udah mulai bisa angkat tangan meskipun masih sedikit sakit. Dan hilang 100% di hari keenam. Efek ini juga persis dirasakan oleh Yumna, jadi gue gak ada masalah dengan efek yang ini.

Tapi ternyata, selain sakit di lengan, gue juga merasakan sakit kepala yang luar biasa. Gue gatau ini efek vaksin atau bukan, namun sakit kepala gue ini mulai terasa keesokan malamnya setelah vaksin dan memanjang sampai lebih dari seminggu semenjak vaksin. Sudah diminum parasetamol, bodrex extra, bahkan ke dokter minta obat, sakitnya tidak kunjung berkurang. (BTW, gue sempat ke klinik untuk cek tensi, dan sakit kepala, sekalian cek lab kolesterol. Alhamdulillah tensi gue kembali ke angka normal yaitu 120, dan kolesterol gue juga bagus yaitu di angka 133). Tapi, karena obat dari klinik pertama tidak mempan, akhirnya gue periksa di klinik yang lain. Dokternya bilang bahwa sakit kepala gue mungkin bisa jadi dari asam lambung gue yang naik karena emosi yang sedang tidak baik. (ngomong-ngomong, gue pengen deh kapan kapan nulis tentang gerd anxiety di sini. Kapan-kapan ya). Nah, abis itu obat gue diganti dan ditambah macamnya oleh dokter. Alhamdulillah, 3 hari obat habis, sakit kepala gue lama-lama juga menghilang.

Anyway, intinya gue cuma mau share efek vaksin kedua gue menggunakan vaksin sinovac yang gue rasakan. Semua KIPI yang gue rasakan hanyalah sementara. Hal ini menunjukkan bahwa vaksin tersebut sedang bekerja di dalam tubuh kita untuk bersiap-siap melawan virus yang bisa saja muncul kapanpun. Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada bluethoot di dalam tubuh  gue hehehe.

Untuk pelaksanaan vaksinasi di wilayah rumah gue yaitu di Lingkungan 01 Ciriung, tepatnya di RW 02, Kelurahan Ciriung, Kabupaten Bogor, sangat bisa dicontoh oleh wilayah-wilayah lain di Indonesia, supaya herd immunity di Indonesia semakin terbentuk, dan memperkecil potensi kita terkena virus. Semua masyarakat harus ikut turut serta untuk mendapatkan vaksin demi kebaikan diri sendiri, keluarga, teman dan seluruh Rakyat Indonesia.

Dokumentasi Pribadi


NB: Cerita lucu namun cukup menyentuh di hari pelaksanaan vaksin kedua, bapak Lurah Ciriung yang kala itu hadir untuk memantau pelaksanaan vaksinasi, tiba-tiba membawa seorang ODGJ yang memang selalu terlihat di wilayah ini. ODGJ itu biasa kami panggil Joni. Joni dituntun oleh pak Lurah ke meja vaksinasi untuk disuntik vaksin. Dan Alhamdulillah si Joni nurut dan Joni juga sudah divaksin. hihihi

telusur.co.id

Terima kasih yang sudah baca^^

10/07/2021

Pengalaman SKD CPNS Pemkot Bogor 2021

October 07, 2021 3

 

indonesiacollege.co.id

Hi, there. Kali ini gue mau cerita pengalaman gue pertama kali ikut tes CPNS. Udah pada tau lah ya, apa itu CPNS. Seleksinya tiap tahun diadakan (kecuali tahun 2020 karena covid break), dan peminatnya Masya Allah banyak banget, termasuk gue. Struggle gue setelah lulus kuliah tentang karir, membuat gue berpikir bahwa CPNS adalah salah satu karir yang cukup menjanjikan untuk jangka waktu yang panjang. Gue tau, pasti sebagian ada yang mikir bahwa pikiran gue kolot banget, ya? Ya, gue sendiri kadang mikir begitu, sih. Tapi, who cares? I don’t give a damn about people’s thought. Temen-temen gue sendiri juga banyak yang gak tertarik ikut CPNS. Mungkin karena ke-monoton-an kerjanya, ya. I don’t know. Gue gatau kenapa mereka gak tertarik ikut CPNS (dan gak mau tau juga, sih), dan juga gue belum tau bagaimana cara kerja seorang PNS. Jadi, cukup hormati keputusan masing-masing aja.


Awalnya sempat bingung mau daftar di instansi mana dan dengan jabatan apa dengan gelar S.I.Kom gue. Namun, instansi pertama yang terbesit dalam pikiran gue adalah Kominfo. Honestly, Kominfo adalah salah satu tempat kerja impian gue. Kayak sesuai banget sama passion gue, dan juga jurusan gue. Udah cek jabatan apa aja di Kominfo yang membuka kesempatan untuk lulusan Fikom, dan dapet lah gue. Lanjut ke isi formulir. Lalu ternyata, setelah isi formulir, data diri, dokumen, instansi, dan jabatan yang dipilih, pokoknya segala macem yang di website pendaftaran CPNS, tinggal submit aja, tiba-tiba gue kepikiran untuk lihat formasi dari Instansi Pemkab dan Pemkot Bogor. Gatau kenapa, random aja, gitu. Di Pemkab Bogor, ternyata gak ada jabatan yang sesuai dengan jurusan gue. Tapi di Pemkot Bogor, ada yang sesuai jurusan. Setelah dicek, lokasi tes juga lebih dekat dari rumah, yaitu di Pemda Kabupaten Bogor. Sedangkan untuk Instansi Kominfo, lokasi tes terdekat adalah di BKN Pusat, Jakarta Timur. Jujur, hal ini memengaruhi gue buat ganti instansi, dari Kominfo jadi Pemkot Bogor. Setelah menimbang-nimbang, dengan asumsi bahwa gue akan lolos nantinya, lokasi kantor Kominfo lebih jauh dari rumah, dibanding lokasi Kantor Pemkot Bogor. Dan Bammm!!! jadilah gue pindah pilihan instansi ke Pemkot Bogor dengan jabatan yang gue pilih adalah Ahli Pertama-Pranata Humas (Asisten Administrasi Umum Setda Kota Bogor | Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kota Bogor).


Long story short, gue lolos seleksi administrasi tanpa mengikuti masa sanggah. Dari situ, gue mulai untuk belajar semaksimal mungkin dengan buku latihan Soal CPNS yang tebalnya lumayan, hehe. Gue belajar semangat banget, sumpah ini jujur. Gue bertekad banget pengin lolos minimal tes SKD-nya dulu. Kalau lagi mumet, gue selingi dengan baca buku lain dulu. Metode belajar gue simple, ikutin aja urutan halaman di buku, mulai dari TWK, TIU, lalu TKP. Materi TWK itu banyaakkkkk banget. Namun dengan sabar gue “makan” semuanya. Pastinya, ada yang masuk otak, ada juga yang baru masuk otak langsung keluar lagi saking banyaknya materi yang mesti dihapal. Setidaknya kita paham apabila nanti keluar soalnya. Jadi, apabila lupa dengan jawaban, bisa dijawab dengan nalar, hehehe. Bikin note-note kecil juga membantu untuk mencatat materi yang dirasa harus dihapal. Selain itu, sering-sering latihan soal. Jadi bisa kebayang bagaimana nanti ketika ujian betulan.


dokumentasi pribadi


Pertama kali yang gue takutkan adalah TIU. Karena, gimana tidak, TIU itu termasuk soal matematika di dalamnya, yang mana gue lemah banget matematika. Se-lemah itu. Tapi tetap, gue latihan soal terus, sehingga beberapa materi matematika berhasil mulus masuk ke otak gue. Nah kalau TKP bermain di nalar. TKP benar-benar harus selalu rajin latihan soal, supaya kita tahu pola jawabannya. Karena, menurut gue, polanya itu mirip-mirip. Namun, semakin gue belajar, yang gue takutkan berubah jadi TWK. Ditambah dengan cerita peserta lain yang udah tes duluan. TWK yang paling sulit.


dokumentasi pribadi


Terhitung gue mulai serius belajar dari bulan Agustus hingga H-1 waktu ujian. Gue dapat jadwal ujian di Gedung Tegar Beriman di sesi 3, pukul 14:00-15:40, tanggal 6 Oktober, which is Hari ulang tahun gue. Persiapan belajar kurang lebih 3 bulan membuat gue PD, bahwa gue akan dapat skor di atas passing grade yang ditentukan, yaitu TWK 65, TIU 80, TKP 166 untuk formasi umum. Pesaing gue di jabatan yang sama ada (kalau gak salah) 270-an peserta.

H-1 tes, persyaratan yang harus dibawa udah gue siapin. Dari kartu ujian, KTP, pensil kayu, sertifikat vaksin, hasil antigen negatif, hingga sarung tangan latex. Semua gue kumpulin dalam satu map bening, supaya besok siang langsung siap gue bawa. Masuk ke hari H ujian, gue ulang tahun. Paginya sebelum tes CPNS, gue juga ada trial test online rekrutmen PT Telkom. Cuma 15 menit, karena baru trial aja. Setelah itu gue lanjutin latihan soal sedikit lagi sebelum gue berangkat ke lokasi tes. Gue gatau hari itu bakal dapat kado manis berupa skor yang bagus, atau kado pahit berupa skor yang buruk. Pastinya, gue berharap gue dapat kado manis. Ibu gue bantu gue dengan cara yang ibu bisa, puasa, dan sedekah (sumpah ini bukan riya, gue hanya cerita perjuangan ibu gue hari itu). berangkat ke lokasi tes diantar bapak. Di jalan bapak nyaranin bacaan-bacaan yang sebaiknya gue baca supaya gak tegang, dan supaya diberikan yang terbaik oleh Allah. Salah satunya surat Al-Insyirah (Oke, gue nangis sambil ngetik ini). Cengeng yaaa. Nah, dari gerbang masuk, sampai gue duduk di meja tes, mulut gue gak berhenti baca doa-doa, dan surat Al-Quran yang disaranin bapak.

Long story short, sampailah gue di lokasi tes pukul 1 siang. Tidak bisa gue pungkiri bahwa gue takut mendapatkan hasil yang buruk. Sampai di area, dicek semua persyaratan yang harus dibawa. Double mask is a must¸ karena virus masih ada di mana-mana. Lanjut ke penitipan barang, dan pakai sarung tangan latexnya. Sumpah, panitianya ramah-ramah banget, lho. BKPSDM Pemkot Bogor harus kasih bonus buat panitianya, hehehe. Setelah dari penitipan barang, kita diarahkan untuk menuju ke depan gedung tes, untuk dilakukan face verification. Setelah terverifikasi, kita menunggu hingga waktu yang ditentukan untuk masuk ke gedung tes. Lalu masuklah kita ke gedung tes. Setelah dapat meja, diarahkan dulu kita mengenai penggunaan aplikasi CAT (Computer Assisted Test), bagaimana apabila laptop yang disediakan eror, dsb. Lalu, tespun dimulai.

Picture by Irma Susanti Sitorus (Anggota Group Telegram CPNS Pemkot Bogor)

Gue kerjain TKP dulu yang menurut gue lumayan mudah, dan PGnya paling tinggi, setelah itu lanjut ke TIU, dan TWK. Seperti yang gue takutkan, menurut gue pribadi, ternyata memang TWK lah yang paling sulit. Beberapa kali gue terkecoh dengan pilihan jawabannya. Dan, soal-soal TWK ini jauh sekali dengan yang gue pelajari di rumah, hehe. Total soal ada 110 dengan waktu 100 menit. Gue bisa isi semuanya sebelum waktu habis, jadi sisa waktu bisa gue pergunain untuk koreksi jawaban yang bisa gue koreksi. 100 menit berlalu, dan semua peserta selesai mengerjakan. Ini lebih deg-deg-an ketimbang sebelum mengisi soal. Dan taraaa, gue lolos PG, namun hanya dapat total skor 404.


Live Streaming Youtube Kanreg III BKN Bandung

I was disapppointed with myself. I was not happy at all. I felt like I wanna cry right at the moment out loud. It was my worst worst worst birthday gift ever. Dan gue tau, kesempatan gue masuk tiga besar amat sangat jauh. Setelah keluar ruangan gue langsung cek live score. And I got 27th rank out of 147 participants in my session. It’s not too bad, but also not good.

It’s okay to cry. It’s okay to failed. At least you tried. You become a champion by fighting one more round. When things are tough, you find one more round.  I am indeed disappointed, I am sad. But, like a “Zero O’Clock” song from BTS, they say, “will something be different? No, probably won’t. But today will over, and you are gonna be happy. Turn this all around, everything is new at zero o’clock. Hoping tomorrow I’ll laugh more. It’ll be better, for me”. Tidak ada yang bisa diubah dari hari ini yang sudah lewat. Jadi, biarkan saja berlalu. Setelah pukul 0 lewat, hari telah berganti, dan gue akan bahagia lagi.

Sedih boleh, nangis juga boleh, tapi sebentar saja. Masih banyak jalan menuju Korea Roma. Masih ada pekerjaan lain di luar sana buat gue. Dan satu yang pasti, tidak akan ada perjuangan yang menghanati hasil. Bisa jadi gue lolos CPNS tahun depan, kan? Aamiin. Hehehe Who knows?

Buat teman-teman yang lolos, dan kebetulan baca ini, gue ucapin selamat, ya.  Semoga nanti kalian bisa jadi PNS yang baik. Aamiin.


Cheers!!!! Terima kasih yang sudah baca^^.