3/10/2020

Mengangkat Kuliner dan Budaya Betawi Melalui Festival

 

Stand Penjual Bir Pletok, Minuman Khas Betawi (11/3) - (Foto: Cita)



Jakarta, 11 Maret 2018 - Festival Internasional Kuliner dan Budaya Betawi sukses digelar selama tiga hari, mulai tanggal 9 hingga 11 Maret 2018 bertempat di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat. (11/3)


Acara ini digelar oleh (APJI) Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia DKI bersama Dinas Pariwisata dan Kebudataan Provinsi DKI Jakarta dengan tujuan untuk menyambut Asian Games 2018 serta untuk memperkenalkan Budaya dan Kuliner Betawi pada kancah internasional.


Puluhan Stand Kuliner, Fashion hingga kerajinan ikut memeriahkan festival ini mulai dari Budaya Betawi hingga Budaya Nusantara. Setidaknya terdapat sekitar 30 Stand Kuliner Betawi, 30 Stand Kuliner Nusantara serta 20 Stand Fashion dan kerajinan. 


Berbagai macam makanan khas betawi tersedia di festival ini. Dari Laksa, Bubur Ayam Ase, hingga makanan andalan dari Budaya Betawi yaitu Kerak Telor. 


Rojali, salah satu penjual Kerak Telor mengakatakan “Alhamdulillah masih banyak yang doyan Kerak Telor. Hari gini kan jarang anak- anak suka yang kayak begini. Paling banter ya Ayam Goreng. Alhamdulillah laku terus neng. Kalau ada acara Betawi gini saya selalu ikut. Saya senang karena bisa ikut ngelestariin warisan. Saya senang karena dagangan saya juga laku hehe,” ungkapnya dengan sumringah.


(Foto: Cita) – Penjual Kerak Telor Sedang Membuat Pesanan (11/3)


Selain Kerak Telor, kuliner andalan lain berupa minuman khas Betawi lain yang hadir di festival ini ialah Bir Pletok. Bir Pletok yang dipercaya bisa menjadi minuman penyegar yang dibuat dari beberapa rempah ini dijual di beberapa stand dengan harga mulai dari Rp 8000,- hingga Rp 20000,- . 


Beragam pertunjukan dan perlombaan juga ikut memeriahkan rangkaian Festival Kuliner dan Budaya Betawi ini dari hari pertama, diantaranya ada pertunjukan Gambang Kromong, Orkes Melayu, Fashion Show, Tari betawi, serta perlombaan masak Laksa Betawi, Lomba Kreasi Jajanan Betawi, serta lomba Bakiak Susun setiap hari dengan hadiah yang menarik. 


Menurut salah seorang penjaga stand kuliner risol, pertunjukan-pertunjukan budaya tersebut diselenggarakan setelah Zuhur sampai festival selesai. 


“Kalau pertujukan nanti tampilnya abis Zuhur sampai malam. Tampilnya di atas panggung yang di tengah itu, mba,” jelas Rosyid sambil menggoreng risolnya. 

Di tengah- tengah area Festival, terdapat Stage yang dikhususkan untuk menampilkan berbagai macam pertunjukan sehingga penonton tidak perlu repot berpindah lokasi untuk melihat pertunjukan yang berbeda. 


(Foto: Cita) – Stage untuk pertunjukan (11/3)


Suksesnya festival ini tidak luput dari peran dari peserta, dan juga pelaksananya. Fadli Irshal, Ketua acara dari Oke Organizer selaku Event Organizer yang mengatur festival ini berharap festival ini bisa diterima dan dinikmati oleh semua kalangan khusunya oleh kawula muda. “Festival Internasional Kuliner dan Budaya Betawi ini yang kita angkat temanya adalah Betawi Masa Kini atau Betawi Jaman Now. Jadi kita ingin semakin mendekatkan khasanah kebudayaan Betawi ini ke Kawula Muda dengan tujuan Masyarakat DKI Jakarta khususnya Kawula Muda lebih mengenal Budaya Betawi, dan yang sudah mengenal jadi lebih cinta lagi,” tuturnya.


Sesuai harapan pelaksana, festival ini pun ramai dikunjungi oleh pengunjung dari kalangan usia dan bahkan suku. Terlihat di hari terakhir festival, beberapa bule hadir demi melihat kuliner dan budaya khas Betawi. 


Salah satu Bule bernama Sthephani mengatakan bahwa ia tertarik mengunjungi festival karena ia sangat menyukai Kerak Telor. “I love Kerak Telor so much. I live in Jakarta since 2 years ago and Kerak Telor is a recommended food from Betawi,” tuturnya dalam Bahasa Inggris.


Untuk mengunjungi Festival Internasional Kuliner dan Budaya Betawi ini, para pengunjung tidak dikenakan biaya. Para pengunjung bebas masuk sampai mereka puas melihat- lihat betapa beragamnya Budaya Betawi.

cnw*






No comments:

Post a Comment