3/13/2020

Pengajian Rutin Mingguan Masjid Istiqlal

 Jamaah pengajian akbar Masjid Istiqlal (1/4) - (Foto: Afifah Adzka)


Jakarta, 1 April 2018 - Setiap hari Minggu, Masjid Istiqlal mempunyai program khusus yaitu pengajian mingguan yang dapat dihadiri oleh masyarakat umum dengan penceramah yang berbeda-beda.


Seperti pada Minggu pertama bulan April 2018, kali ini pengajian akbar dilakukan bersamaan dengan wisata haji dengan tema “Berhajilah Sebelum Ajal” dengan penceramah KBIH Attaqwa KH. Noer Ali Bekasi serta Launching Film Rindu Baitullah.


Menurut satpam Masjid bernama Rudi, jamaah sudah mulai memadati Masjid sejak pukul 06:00. “Sudah mulai rame dari jam 06:00. Ada yang rombongan pake bis. Ada juga yang pake kendaraan pribadi dan kendaraan umum,” tutur Rudi.

(Foto: Cita) – Bis rombongan jamaah Pengajian Akbar Masjid Istiqlal


Terlihat cukup banyak bis di area parkir Majid Istiqlal. Beberapa dari bis tersebut menempelkan identitas daerah dan nama masjid atau majelis mereka masing-masing sebagai pengenal. 


Wati, salah seorang jama’ah mengatakan “Saya sih rutin ikut pengajian seperti ini setiap minggunya, apalagi di Masjid Istiqlal setiap minggu pasti ada Kajian kan, selain menambah ilmu bisa juga menjalin tali silaturahmi satu sama lain juga sesama umat muslim.”


Setiap Minggu pertama awal bulan dan Minggu ke-tiga, penceramah biasanya ditentukan oleh pihak yang menyelenggarakan event di Masjid Istiqlal. Lalu Minggu ke-dua penceramah sudah selalu dijadwalkan, ia adalah Aa’ Gym. Serta Ust. Yusuf Mansyur untuk penceramah di Minggu terakhir.


Bersamaan dengan Pengajian Akbar, berlangsung pula acara Launching Film “Rindu Baitullah” yang di sutradarai oleh Chep Irman Idris. Film ini di produksi Kelompok Bimbingan Ibadah Haji & Umroh (KBIH) Attaqwa Bekasi.


(Foto: Cita) – Spanduk Pengajian Akbar (1/4)


Produser Film “Rindu Baitullah”, Nur Anwar Amin mengatakan, film produksi perdananya tersebut terinsipirasi dari kisah nyata Hana, anak seorang buruh cuci yang memiliki tekad besar untuk menunaikan ibadah haji meskipun secara ekonomi tidak mampu.


"Kekurangannya tidak membuat dia menciutkan semangat untuk mendatangi Baitullah. Ketika Allah sudah menghendaki kita untuk ke rumah-Nya maka selalu akan ada jalan," ujar Nur Anwar Amin.


Film ini tidak dibintangi artis papan atas melainkan sebagian besar adalah tokoh masyarakat biasa seperti Abuya K.H. Nurul Anwar, LC (Abuya, Pengasuh Pondok Pesantren), Ust. H. Ahmad Saikhu (Tokoh Masyarakat), Amin Idris dan Uswatun Hasanah (Uminya Hanna).


Salah seorang pemain Film "Rindu Baitullah" bernama Amin Idris mengungkapkan, film tersebut merupakan ekspresi suara hati setiap muslim yang selalu merindukan Baitullah dan ingin mengunjungi rumah Allah SWT.


Film “Rindu Baitullah” akan tayang di bioskop pada 18 April 2018. Bicara target jumlah penonton. Nur Anwar mengatakan, film ini akan tayang pada bioskop di Jawa Barat dan diharapkan sedikitnya mampu menembus 500 ribu penonton.

*cnw*




No comments:

Post a Comment